Chat box


ShoutMix chat widget

Kamis, 29 September 2011

Evolusi Bag. 1


Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira. 600.000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari sebagai pusatnya. Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi.‘Kapan, dimana dan dengan cara yang bagaimana kehidupan di planet kita ini berawal ?’ adalah pertanyaan yang tetap menggoda para ilmuwan. Terutama ilmuan biologi merasa memikul tangung jawab untuk dapat memberi jawaban yang memuaskan.   Ada yang berteori kehidupan ini bermula 300 juta tahun yang lalu sebagai bahan organik dan terjadi di perairan yang dangkal. Ini hanyalah teori yang disusun oleh manusia karena memang tak pernah ada seorang manusia yang menyaksikan awal munculnya kehidupan ini.

Terlepas dari segala teori yang dijelaskan oleh banyak ahli Biologi, ada tiga hipotesis teori asal mula kehidupan. Hipotesis tersebut dikemukakan dimana kehidupan terjadi setelah proses evolusi atau pembentukan bumi ini selesai.

A. Teori Penciptaan Terpisah
Para penganut teori ini berpendapat bahwa semua kehidupan yang ada sekarang ini diciptakan secara terpisah atau sendiri-sendiri sesuai dengan perkembangan kondisi bumi yang terjadi dan sifat tidak berubah sepanjang masa atau dengan kata lain setiap organismeyang ada sekarang memiliki nenek moyang sendiri-sendiri yang tidak berbeda dengan organisme yang ada saat ini. Hipotesis ini memiliki kelemahan karena  bila organisme tercipta secara demikian, maka sampai sekarang masih terdapat penciptaan organisme baru sementara yang terjadi adlah munculnya spesies baru merupakan bentuk variasi organisme yangtelah ada. Misalnya adanya Hisbiscus rosasinensis yang meiliki kelopak bunga kuning merupakan hasil perkawinan silang antara Hisbiscus rosasinensis merah dengan putih. Dengan demikian teori tidak dapat menjelaskan adanya proses variasi dan perubahan yang terjadi pada setiap jalur perkembangan  setiap spesies.

 B. Teori Transformisme
Teori ini menjelaskan bahwa semua kehidupan yang ada di muka bumi ini diciptakan secara terpisah atau sendiri-sendiri akan tetapi selalu mengalami perubahan sepanjang waktu atau sendiri-sendiri sesuai dengan perkembangan kondisi bumi yang terjadi tetapi mengalami perubahan sepanjang masa atau dengan kata lain setiap organismeyang ada sekarang memiliki nenek moyang sendiri-sendiri yang  berbeda dengan organisme yang ada saat ini. Hipotesis ini juga memiliki kelemahan karena  bila organisme tercipta secara demikian, maka sampai sekarang masih terdapat penciptaan organisme baru sementara yang terjadi adlah munculnya spesies baru merupakan bentuk variasi organisme yangtelah ada

 C. Teori Evolusionisme
Teori Evolusinisme menyatakan bahwa asal mula kehidupan adalah organisme bersel satu ang terus mengalami perubahan dan variasi yang akan menghasilkan organisme baru sampai adanya keanekaragaman organisme  yang terdapat sekarang ini. Teori ini mendapat sorotan tajam dari kaum religius, terutama yang mempemalasalhkan kejadian manusia. Toei ini juga memiliki kelemahan karena bukti yang tersedia dari organisme bersel satu yang ditemukan sangat terbatas baik dari segi jumlah maupun tempat ditemukannya. Sementara itu bila mengkaji proses terbentuknya bumio,maka keadaan bumi saat itupun memiliki perbedaan kondisi di setiap habitat yang terjadi, sehinga bila ditinjau secara ekologi maka diduga juga terjadi keaneragaman orgnanisme bersel satu saat itu mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Bila itu terjadi maka teori evolusionismepun  tidak bia menjelaskan tentang asal mula kehidupan. Perbandingan ketiga teori tersebut dapat dilhat pada gambar berikut ini:
Dengan memlajari teori Transformisme dan teori evolusionisme, , maka banyak ahli Evolusi sekarang ini mulai memunculkan pendapat baru tentang asal mula kehidupan. Yaitu dengan menggabungkan kedua teori tersebut, bahwa setiap organisme yang ada sekarang ini memiliki nenek moyang bersel satu sendiri-sendiri, akibat adanya variasi kondisi bumi yang mengakibatkan perbeedaan kompleksitas orgsnisme bersel satu saat itu. Organsime ber satu tersebut merupakan bakal organisme atau “Encusor” yang akan berkembang bila kondisi alam telah sesuai. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa organisme sel satu nenek moyang manusia baru berkembang setelah kondisi bumi berada dalam kondisi yang paling optimal atau dengan kata lain nenek moyang manusia adalah organisme bersel satu adalah yang terakhir muncul di permukaan bumi karena sel tersebut memerlukan kondisi terbaik. Secara skematis dapat dilihat padagambar berikut ini:
Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar